40 Chapter 40

Yuka POV

Tak terasa saat aku sedang memikirkan apa yang akan terjadi padaku nantinya, tanpa sengaja aku melirik ke arah luar dari jendela dan aku melihat Lelouch yang baru saja pulang. "Kau yakin mau melakukan ini C.C? Apakah aku bisa ikut denganmu?" Aku bertanya pada C.C yang beranjak bangun dan menuju pintu untuk menemui Lelouch. "Ya dan tidak. Kau tahu Mao masih bisa mendengar isi pikiranmu walaupun tidak sempurna. Tidak menutup kemungkinan kalau lama-lama dia bisa membaca pikiranmu seperti yang lainnya. Kau diamlah di sini dan jaga Lelouch agar dia tidak bertindak bodoh." C.C menjawab panjang lebar. "Kau bisa saja bersikap dingin di depannya, tapi sebenarnya kau sangat peduli padanya, iya kan C.C?" Pertanyaanku tak dijawab olehnya yang pergi begitu saja dan menghilang di balik pintu. Apa benar, aku tak bisa membantu sama sekali…

Lelouch POV

Diriku kini sangat kesal. Sebetulnya bagaimana menghentikan Mao sialan itu kalau aku tak bisa mendekatinya dalam radius 500 meter. Bikin skak aja susah banget. "Kau sudah kehabisan ide?" Tiba-tiba terdengar suara C.C. "Seharusnya kita bekerja sama. Kau tak akan bisa mengalahkan Mao dengan mudah" Sebelum aku sempat mengatakan sesuatu, telepon genggam milikku berbunyi. Tidak ada nomornya. Sudah pasti ini Mao. tanpa basa basi aku mengangkat telepon itu.

Dengan suara yang menyebalkan seperti waktu itu, dia ingin aku menyerahkan telepon ini pada C.C. dia tahu kalau C.C ada di dekatku. Apakah dia sedang berada dalam jangkauan geass-nya, ataukah menurutnya aku selalu bersama C.C. aku menuruti permintaannya dan memberikan telepon yang masih tersambung dengan Mao ini pada C.C.

Entah apa yang mereka bicarakan, tapi C.C berniat untuk pergi meninggalkanku dan kembali pada Mao. sambil tersenyum dia melemparkan telepon genggam itu padaku dan mengatakan kalau sejak awak aku bukanlah temannya, hanya rekan bisnis. "Tunggu!" aku menghentikannya saat C.C hampir mendekati pintu keluar. "Kau mengejutkanku. Tindakanmu jadi mirip dengan Mao." itulah yang dikatakan C.C saat berhenti dan berbalik menanggapi ucapanku. Aku tak bisa membiarkannya pegi begitu sudah tahu terlalu banyak tentangku, dan juga aku mungkin masih membutuhkannya untuk rencanaku.

Kugunakan geass untuk memaksanya tetap bersamaku, tapi ternyata hasilnya tak seperti keinginanku. C.C benar-benar kebal dengan geass. Sambil berkata kalau dia tak akan pernah memocorkan apapun tentangku, C.C kembali berjalan dan semakin mendekati pintu. Tapi kini dia kembali berhenti. Apakah dia berubah pikiran?

"Satu hal lagi. Lelouch, kutitipkan Yuka padamu. Sebetulnya dia ingin sekali menolongmu, tapi aku melarangnya. Kau juga jangan pernah memaksanya menggunakan kemampuannya. Itu akan membuatnya menghilang dari dunia ini. Kau juga boleh menyimpan geass milikmu itu. Mao ngak akan muncul lagi dihadapanmu" setelah selesai berkata, dia benar-benar pergi menghilang di balik pintu. Apa maksudnya menghilang? Kata-katanya itu cukup membuatku bingung dan terpaku. Apakah maksudnya kemampuannya itu memakan hidupnya seperti geass yang semakin lama semakin menggila seperti Mao?

Aku naik ke atas dan langsung menuju kamarku. Yang pertama kudapati adalah Yuka yang sedang duduk di lantai menyandarkan punggungnya ke kasur dan membaca sebuah novel, dan juga tumpukan kotak pizza yang sudah kosong. Aku menyilangkan kedua tanganku di dada. "Apa lagi ini!?" ucapanku menyadarkan Yuka yang sepertinya sedang terlarut dengan buku bacaannya. Dia menurunkan buku yang sedang dibacanya ddan menatapku "selamat datang Leloch" dia mengucapkannya dengan nada datar lalu kembali membaca. "Kotak-kotak pizza ini. Kenapa tak kau buang?" aku berkata sambil menunjuk pada kotak-kotak kosong ini. "Kan kau yang bilang agar aku tak pergi keluyuran kemana-mana. Aku hanya menurutimu dan jadi penjaga kamar kesayanganmu ini." 'Sabar… Sabar Lelouch… kau tahu orang ini memang suka menguji kesabaran…' batinku.

Kukumpulkan kotak-kotak itu untuk kubawa kubuang di tempat sampah yang ada di bawah. "C.C sudah pergi?" Yuka berkata singkat saat aku akan mengangkat kotak yang sudah kotak-kotak yang sudah ditumpuk rapih. "Tanpa bertanya pun kau tentu sudah tahu jawabannya kan?" ucapanku lebih mirip pernyataan ketimbang pertanyaan. Saat Yuka tak mengucapkan apapun lagi, aku membawa kotak-kotak ini dan membawanya kebawah untuk dibuang. Karena perubahan rencana, aku harus merombak sedikit Kuro no Kishidan, kali ini aku akan menghubungi Diethard. Walaupun dia orang Brittania, tapi dia cukup berguna. Walaupun aku harus berhati-hati akan kemungkinan hadirnya mata-mata. Untuk urusan Yuka.. akan kutanyakan saja langsung padanya nanti.

TBC

Maaf ya… Hana kembali lelet update… Jangan dimarahin ya… ;)

Kembali Hana memohon Review dari semuanya ^_^

Salam,

Kawaihana
RECENTLY UPDATES