39 Chapter 39

Yuka POV

C.C dan aku kini sedang memakan pizza yang dibeli C.C dari uang 'curian' yang C.C ambil dari laci meja Lelouch. Ini bukan pertama kalinya C.C mengambil uang Lelouch tanpa izin, bahkan samapi ketahuan Lelouch pun kasus ini taka da henti-hentinya. Sampai-sampai Leouch mengabaikannya. Setiap kali kubilang pada C.C kalau ini namanya pencurian, tapi C.C dengan cueknya mengabaikanku. Hingga akhirnya aku pun ikut terlibat dengan senang hati. Jujur, siapa yang bakal menolak pizza gratis hehe...

Setelah semua pizza yang C.C beli tadi habis, dimana aku hanya memakan 4 potong yang setara dengan satu kotak sedangkan sisanya dihabiskan total oleh C.C. "Yuka, ada yang ingin kutanyakan. Hingga sekarang, gejala apa saja yang sudah kau alami?" C.C berkata setelah menelan suapan pizza terakhirnya dan kini memasang wajah serius. Aku yang sedang memunggungi C.C dan merapikan kotak-kotak bekas pizza itu terdiam mendengarnya. Kusimpan delapan kotak bekas pizza itu di atas meja dan berbalik menghadap C.C. "Apa aku harus mengatakannya?" kataku menatap C.C yang hanya dibalas dengan anggukan serius olehnya.

Aku mengambil posisi duduk di atas kasur di samping C.C dan menghela nafas lalu mulai berkata "Awalnya hanya pusing dan lelah, lama-lama aku jadi tiba-tiba mengantuk dan..." untuk seasaat aku ragu untuk melanjutkannya. "Dan... akhir-akhir ini aku beberapa kali melihat sebagian tubuhku jadi transparant. Makin lama bagian tubuhku yang transparant makin banyak". Aku mengatakan kata-kata yang terakhir itu sambil menunduk.

C.C memegang wajahku dengan kedua tangannya dan mengangkat wajahku tanpa paksaan hingga kini wajah kami berdua berhadapan. Walaupun begitu aku masih mengarahkan pandanganku ke bawah. "Tatap aku Yuka, apa yang akan kukatakan sekarang ini benar-benar serius!" Kata-kata itu berhasil membuatku merubah arah pandanganku menjadi menatap C.C dan wajah seriusnya.

"Sebagian tubuhmu jadi transparant, itu adalah gejala terakhir. Jika terus berlanjut, lama-lama kau akan menghilang" C.C berkata dengan wajah serius dan nada bicaranya yang tak seperti biasanya, itu seperti... khawatir. "Kau sudah tahu kan aku pernah mendengar orang-orang sepertimu walaupun kau adalah yang pertama kali aku temui?" C.C bertanya dan aku mengangguk. Memang benar, C.C pernah berkata seperti itu di awal-awal pertemuan kami. "Jadi... apa maksudmu dengan menghilang? Apakah aku akan mati atau... Kembali pulang?" AKu bertanya dan C.C menjawab setelah menggelengkan kepalanya. "Tak ada yang tahu. Tak satu orang pun yang tahu apa yang terjadi dengan mereka setelah menghilang. Ada yang bilang kalau mereka mati, ada yang bilang kala mereka kembali ke tempat mereka seharusnya berada. Tapi ada juga yang bilang kala mereka masih ada di dunia ini. Tak bisa dilihat oleh mata seperti hantu dan dipaksa untuk hanya bisa melihat tanpa dapat melakukan apapun". Pernyataan C.C yang terakhir itu membuat mataku membulat dan sukses membuatku merinding. Kalau mati, itu sudah menjadi konsekuensi yang cukup umum, kembali pulang itu adalah yang paling bagus, tapi menjadi tak terlihat seperti hantu dan hanya dapat melihat tanpa dapat melakukan apapun... itu... sungguh mengerikan dan menyedihkan. Menurutku itu konsekuensi yang paling berat. Lebih berat daripada kematian.

Maaf ya… Rasanya Hana udah seabad ngak update. Laptop hana harus install ulang alhasil semua data fanfic & char Hana hilang total, Hana jadi pundung :'(

Maaf kalau chap kali ini pendek banget, di chap berikutnya Hana usahakan lebih Panjang lagi ????

Kembali Hana memohon Review dari semuanya ^_^

Salam,

Kawaihana
RECENTLY UPDATES