33 Chapter 33

Yuka POV

Agak samar-samar aku mendengar C.C memanggilku menyuruhku bangun. Aku jadi ingat, aku sendiri yang memintanya membangunkanku kalau akan pulang. "Yuka, ayo bangun. Kita akan pulang sebentar lagi!" C.C berkata untuk membangunkanku. Aku pun bangun sambil berusaha mengembalikan fokus penglihatanku yang masih buram khas orang baru bangun tidur. Saat penglihatanku sudah kembali normal, aku melihat tatapan wajah C.C yang menatapku, dan tatapan itu menurutku agak aneh…. Atau khawatir… "C.C ada apa? Apakah ada sesuatu di wajahku?" Aku bertanya padanya penasaran dan C.C menjawabnya "Yuka…. Kau.." C.C tak sempat menyelesaikan kata-katanya karena tiba-tiba pintu terbuka dan masuklah Lelouch. "Kalian sudah siap?" Lelouch berkata ditujukan padaku dan C.C. Aku pun mengangguk menjawab. Saat Lelouch kembali berbalik keluar ruangan itu lebih dulu, C.C mendekatiku dan berkata berbisik padaku "Nanti aku ingin bicara denganmu..". Sebelum aku sempat bertanya, C.C berbalik dan berjalan menuju pintu menyusul Lelouch. Aku jadi penasaran…

Esok harinya di Akademi….

Setelah dirundingkan, akhirnya kami bertiga sepakat untuk mencari pistol milik Lelouch yang hilang itu di kamar asrama Shirley. Lelouch menggunakan Geass pada teman sekamar Shirley dan menyuruhnya berjaga di depan kamar dan tak membiarkan siapapun masuk. Kini aku, C.C dan Lelouch berada di dalam kamar asrama Shirley. Sebelum kami bertiga mulai bertindak, aku mengingatkan kembali Lelouch akan satu hal yang sebetulnya sejak kami berunding tadi sudah ku katakan pada Lelouch "Lelouch, kau benar-benar, sungguhan, serius menggeledah kamar seorang gadis…?" Lelouch menjawabnya dengan santai dan menurutku tak nyambung dengan perkataanku. "Sudah kukatakan berkali-kali, kalau kau tak ingin ikut tunggu saja di kamarku". Sungguh rasanya muncul pertigaan siku di dahiku mendengar kata-katanya itu. Bukan itu yang aku maksudkan, tapi sepertinya Lelouch memang tak mengerti apa itu privasi, apalagi dia kan laki-laki dan mau menggeledah kamar perempuan.

Aku menyuruh Lelouch untuk menjauh dari lemari pakaian dan membiarkan C.C yang mengurusi lemari itu dan aku membantu Lelouch menggeledah meja belajar walaupun aku tahu pistol yang kami cari tak ada di kamar ini, tapi menurutku untuk sekarang lebih baik aku tak banyak merusak alur cerita setelah hal aneh yang kemarin ku alami. Dari meja belajar itu aku mengambil sebuah buku yang kelihatannya sebuah diary, sebelum aku membukanya C.C mengambilnya dari tanganku dan membacanya. "Kelihatannya tak ada pistol di kamar ini, lagipula buku diary ini hanya terisi hingga tanggal 14" C.C berkata. Mendengar tanggal 14, Lelouch ikut bicara "Tanggal 14 itu kan hari sebelum ayahnya meninggal" Lelouch yang sepertinya konsentrasinya agak buyar saat mengatakan kata-kata itu akhirnya menjatuhkan sebuah kotak yang dipegangnya. Dari dalam kotak itu keluar foto-foto Shirley bersama anggota OSIS lainnya termasuk Lelouch. C.C mengambil beberapa foto yang didalamnya terdapat Lelouch yang ikut difoto, sedangkan Lelouch mengambil sebuah buku jadwal monorail yang ada di atas meja dan membukanya. Kali ini aku kembali kelepasan bicara dengan menyebutkan jadwal yang ditandai di buku itu, "Narita". Lelouch menutup buku itu dan menatapku lalu bicara " Kau sudah tahu ya…". Mendengar kalimat pendek dari Lelouch itu aku menutup menyadari kata yang keluar dari mulutku itu dan menggunakan kedua tanganku untuk menutup mulutku. Di luar dugaan Lelouch menanggapi perkataanku dengan tenang dan berkata "Ya sudahlah. 'ramalan' yang keluar dari mulutmu itu sudah tak aneh lagi bagiku. Yang penting sekarang kita harus menyusul Shirley". Mendengar kata-kata tenang dari Lelouch itu akupun menjadi agak lega, tapi itu tak berlangsung lama setelah aku menyadari bahwa nada bicara dan lirikan matanya itu tak selaras. Ternyata dia tetap agak kesal.

Beberapa jam berikutnya di dalam monorail….

Kini C.C tak memakai pakaiannya yang biasa melainkan memakai atasan berlengan panjang berwarna putih dan rok pendek berwarna merah. Rambutnya pun diikat dua dan memakai topi ikat kecil. Menurut ku dan Lelouch C.C akan terlalu mencolok kalau tetap memakai pakaian 'bekas tahanan' miliknya itu. Sedangkan aku memakai baju rok terusan selutut berwarna hitam dengan bagian lengan panjang berwarna putih. Saat kami mencarikan pakaian untuk C.C aku pun memohon pada Lelouch untuk dibelikan baju juga dan itu berhasil. Kalau Lelouch sih tetap memakai pakaiannya seperti biasa.

"Lalu Lelouch, apa yang akan kau lakukan kalau bertemu Shirley? Apa kau akan membunuhnya karena mengetahui identitasmu?" C.C berkata pada Lelouch dengan nada dan wajah serius. Lelouch yang mendengar itu seperti agak terkejut dan bingung yang bercampur. Lelouch seperti kesulitan menjawabnya. Lalu C.C kembali bicara " Bukankah kau akan menyingkirkan semua rintangan untuk mengalahkan Britannia? Keberadaan Shirley yang kini mengetahui identitasmu itu, bukankah sebuah rintangan juga?" Mendengar kalimat lanjutan dari C.C, Lelouch mengepalkan tangannya. Terlihat jelas di wajahnya kalau dia kini sedang berada dalam suatu dilemma. Walaupun begitu dia tak mengatakan apapun, hanya terus diam selama perjalanan. Aku yang dari tadi tak berbicara pun terus terdiam melihat dan mendengar mereka berdua dan terus memproses keadaan. Percakapan mereka benar-benar berbeda dari yang kutahu…

Begitu sampai di Narita, C.C memisahkan diri dariku dan Lelouch, dia bilang akan mencari ke tempat lain. Aku dan Lelouch kini berjalan di tempat yang pernah menjadi korban perang itu dan kini reruntuhan bangunan masih memenuhi tempati itu walaupun sebagian sudah dirapihkan. Tiba-tiba handphone milik Lelouch berbunyi dan seketika itu pula aku menyadari kalau Mao kini ada di belakang kami bersama handphone milik Shirley.

TBC

Mohon Review nya ya ^_^

Salam,

Kawaihana
RECENTLY UPDATES