26 Chapter 26
Yuka POV
Tidak beberapa lama akhirnya C.C pun tersadar dan kelihatannya dia benar-benar pulih. Tak terlihat seperti orang yang baru saja terluka cukup parah. Semua luka ku juga sudah kuobati. Aku pun beranjak dari tempat ku duduk lalu mendekati C.C dan Lelouch yang kini sedang membuang selembar sapu tangan bernoda darah ke dalam sebuah kolam yang terlihat tak begitu dalam. Walaupun C.C sepertinya berusaha untuk menjaga tampang datarnya yang seperti biasa, aku dapat melihat dahinya yang agakberkerut walaupun hanya sedetik karena mendapati pakaian yang seharusnya dikenakannya kini sudah tak dipakainya dan berganti dengan jubah hitam milik Lelouch. Walaupun kini Lelouch sedang membelakangi kami, tetapi dia seperti mengetahui apa yang terjadi dibelakangnya itu dan berkata "Yuka lah yang membersihkan lukamu itu". Setelah mendengar kata-kata Lelouch, pandangannya padaku lalu berkata "Kau tak perlu melakukan itu". "Aku tahu. Tapi tak mungkin kubiarkan begitu saja" kataku membalas perkataan C.C. Tubuhnya mungkin memang akan sembuh dengan sendirinya jika terluka. Dengan waktu yang super cepat pula. Tapi bekas darahnya akan tak akan hilang begitu saja…
Setelah berdiri terdiam,akhirnya Lelouch menengokkan kepalanya ke arah kami lalu berkata "Oh iya. Aku baru saja mengetahui hal yang menarik". Setelah itu aku dapat melihat bibir Lelouch bergerak seperti mengatakan sesuatu, tetapi aku tak dapat mendengar apapun selain suara tetesan air dari atap gua. Aku tahu dia sedang membicarakan mengenai nama C.C, tetapi aku tak dapat mendengarnya. Apakah karena dalam film pun hal ini tak pernah dikatakan?
Setelah Lelouch mengatakan apa yang tak bisa kudengar itu, raut wajah C.C sedikit mendingin. "Kau punya kebiasaan buruk untuk menguping" C.C berkata pada Lelouch. "Tak apa-apa kan. Itu nama yang bagus. Lebih mendekati nama manusia daripada C.C". Baiklah. Setelah mendengak kata-kata Lelouch itu aku semakin penasaran. "Bodoh! Bagiku manusia itu…. Kenapa aku…. Aku lupa segalanya…. Apapun itu…. Apa yang kugunakan sebagai nama? Apa namaku?" C.C mengatakannya dengan nada sedih. Dia tak ingat lagi namanya. Apa yang digunakan sebagai namanya dahulu. Di akhir kata-katanya C.C meneteskan air mata. Pastilah sangat menyedihkan lupa akan namanya sendiri. Kata-kata yang sebelumnya didengar oleh Lelouch mungkin keluar dari bawah sadarnya. Isi hati yang sebenarnya tak terjangkau oleh sihir maupun waktu. Aku tak tahu harus melakukan apa. Jadi aku hanya duduk, melihat dan mendengar percakapan mereka berdua.
Kali ini Lelouch membalikkan badannya dan menatap C.C dengan raut wajah yang kelihtan agak malu. Dia mengatakan kata-kata terima kasihnya pada C.C Karena telah melindunginya dan juga karena Geass yang diberikan C.C padanya, Di akhir katanya saat mengatakan kata 'Terima kasih' dia membalikkan kembali badannya. Sepertinya menyembunyikan wajahnya yang agak tersipu malu. C.C pun kini tersenyum. Dia mengatakan kalau belum pernah ada orang yang berterima kasih padanya. Air matanya kini berubah menjadia ir mata bahagia. Sebagai balasan C.C meminta agar Lelouch kembali mengulang mengucapkan namanya. Kali ini sama seperti sebelumnya, aku tak dapat mendengar apa yang dikatakan Lelouch. aku tak bisa mendengar nama asli C.C. sepertinya memang aku tak boleh mengetahuinya.
Setelah namanya kembali diucapkan oleh Lelouch, C.C semakin tersenyum. Walaupun dia mengatakan tak puas dengan namanya yang diucapkan oleh Lelouch, tapi aku tahu kalau dia sangat senang. Dia dapat kembali mengingat dan mendengar namanya diucapkan setelah sekian lama. Tapi kali ini aku yang menjadi agak kesal. Mereka berdua terus saja berbicara satu sama lain hanya BERDUA. Seperti aku ini menyatu dengan batuan dinding gua. Keberadaanku benar-benar terlupakan. Akhirnya aku mengehntikan ;dunia milik berdua' mereka "Ehem… Maaf mengganggu… tapi sepertinya kalian benar-benar mengabaikanku disini…". Mendengar kata-kataku, Lelouch dan C.C berhenti berbicara dan menoleh kearahku seraya berkata secara serentak "Ah… aku lupa…". Perempatan siku muncul di pelipisku. Jadi mereka benar-benar melupakanku….
Beberapa saat kemudian…
C.C telah kembali memakai pakaiannya dan Lelouch Kembali memakai jubah hitam dan topeng Zero miliknya. Terlihat pada bagian dada pakaian C.C ada robekan. Tapi yang membuatku agak bingung, seharusnya disana ada bekas darah dan aku tak ingat pernah mencucinya. Kalaupun dicuci seharusnya masih basah. Tapi itu tak mungkin, karena pakaian itu kugunakan sebagai bantal untuk C.C saat tak sadarkan diri tadi. Yah… ini sudah tak aneh sih kalau menyangkut anime…
Lelouch sudah selesai menghubungi Karen agar datang kemari. Tak lama setelah itu terdengar suara mesin yang menandakan kalau Karen sudah sampai. Terlihat Karen berlari menghampiri kami atau lebih tepatnya menghampiri Zero. "Zero, kau tak apa-apa? Yang lainnya sudah pergi…" Kata-kata Karen terpotong saat melihatku dan C.C "Siapa kalian..?" Karen mengubah nada bicaranya menjadi serius dan kata-kata itu ditujukan apadaku dan C.C. Zero menenangkan Karen dan mengatakan "Oh. Tak usah khawatir. Mereka temanku yang berharga". Mendengar kat-kata Zero, C.C agak terkejut. "C.C. aku tak tahu mengapa salju itu berwarna putih. Tapi salju yang putih itu cantic. Aku tidak membencinya". C.C membalas kata-kata Zero hanya dengan satu kata dan dengan raut wajah datarnya yang biasa. Aku dapat melihat Karen sedikit murung dan kelihatannya cemburu. Setelah itu kami pun mulai berjalan menuju mulut gua. Tapi tiba-tiba aku teringat sesuatu dan aku pun menghentikan langkahku. Tadi Lelouch/Zero mengatakan kata 'mereka' kan? Apakah aku pun dianggap teman yang berharga olehnya?. Menyadari diriku yang berhenti melangkah, Zero menengok dan memanggilku "Yuka, apa yang kau lakukan?" Aku pun tersadar dari pikiranku itu lalu menjawabnya dan kembali melangkah.
TBC
Mohon Review nya ya ^_^
Salam,
Kawaihana
Tidak beberapa lama akhirnya C.C pun tersadar dan kelihatannya dia benar-benar pulih. Tak terlihat seperti orang yang baru saja terluka cukup parah. Semua luka ku juga sudah kuobati. Aku pun beranjak dari tempat ku duduk lalu mendekati C.C dan Lelouch yang kini sedang membuang selembar sapu tangan bernoda darah ke dalam sebuah kolam yang terlihat tak begitu dalam. Walaupun C.C sepertinya berusaha untuk menjaga tampang datarnya yang seperti biasa, aku dapat melihat dahinya yang agakberkerut walaupun hanya sedetik karena mendapati pakaian yang seharusnya dikenakannya kini sudah tak dipakainya dan berganti dengan jubah hitam milik Lelouch. Walaupun kini Lelouch sedang membelakangi kami, tetapi dia seperti mengetahui apa yang terjadi dibelakangnya itu dan berkata "Yuka lah yang membersihkan lukamu itu". Setelah mendengar kata-kata Lelouch, pandangannya padaku lalu berkata "Kau tak perlu melakukan itu". "Aku tahu. Tapi tak mungkin kubiarkan begitu saja" kataku membalas perkataan C.C. Tubuhnya mungkin memang akan sembuh dengan sendirinya jika terluka. Dengan waktu yang super cepat pula. Tapi bekas darahnya akan tak akan hilang begitu saja…
Setelah berdiri terdiam,akhirnya Lelouch menengokkan kepalanya ke arah kami lalu berkata "Oh iya. Aku baru saja mengetahui hal yang menarik". Setelah itu aku dapat melihat bibir Lelouch bergerak seperti mengatakan sesuatu, tetapi aku tak dapat mendengar apapun selain suara tetesan air dari atap gua. Aku tahu dia sedang membicarakan mengenai nama C.C, tetapi aku tak dapat mendengarnya. Apakah karena dalam film pun hal ini tak pernah dikatakan?
Setelah Lelouch mengatakan apa yang tak bisa kudengar itu, raut wajah C.C sedikit mendingin. "Kau punya kebiasaan buruk untuk menguping" C.C berkata pada Lelouch. "Tak apa-apa kan. Itu nama yang bagus. Lebih mendekati nama manusia daripada C.C". Baiklah. Setelah mendengak kata-kata Lelouch itu aku semakin penasaran. "Bodoh! Bagiku manusia itu…. Kenapa aku…. Aku lupa segalanya…. Apapun itu…. Apa yang kugunakan sebagai nama? Apa namaku?" C.C mengatakannya dengan nada sedih. Dia tak ingat lagi namanya. Apa yang digunakan sebagai namanya dahulu. Di akhir kata-katanya C.C meneteskan air mata. Pastilah sangat menyedihkan lupa akan namanya sendiri. Kata-kata yang sebelumnya didengar oleh Lelouch mungkin keluar dari bawah sadarnya. Isi hati yang sebenarnya tak terjangkau oleh sihir maupun waktu. Aku tak tahu harus melakukan apa. Jadi aku hanya duduk, melihat dan mendengar percakapan mereka berdua.
Kali ini Lelouch membalikkan badannya dan menatap C.C dengan raut wajah yang kelihtan agak malu. Dia mengatakan kata-kata terima kasihnya pada C.C Karena telah melindunginya dan juga karena Geass yang diberikan C.C padanya, Di akhir katanya saat mengatakan kata 'Terima kasih' dia membalikkan kembali badannya. Sepertinya menyembunyikan wajahnya yang agak tersipu malu. C.C pun kini tersenyum. Dia mengatakan kalau belum pernah ada orang yang berterima kasih padanya. Air matanya kini berubah menjadia ir mata bahagia. Sebagai balasan C.C meminta agar Lelouch kembali mengulang mengucapkan namanya. Kali ini sama seperti sebelumnya, aku tak dapat mendengar apa yang dikatakan Lelouch. aku tak bisa mendengar nama asli C.C. sepertinya memang aku tak boleh mengetahuinya.
Setelah namanya kembali diucapkan oleh Lelouch, C.C semakin tersenyum. Walaupun dia mengatakan tak puas dengan namanya yang diucapkan oleh Lelouch, tapi aku tahu kalau dia sangat senang. Dia dapat kembali mengingat dan mendengar namanya diucapkan setelah sekian lama. Tapi kali ini aku yang menjadi agak kesal. Mereka berdua terus saja berbicara satu sama lain hanya BERDUA. Seperti aku ini menyatu dengan batuan dinding gua. Keberadaanku benar-benar terlupakan. Akhirnya aku mengehntikan ;dunia milik berdua' mereka "Ehem… Maaf mengganggu… tapi sepertinya kalian benar-benar mengabaikanku disini…". Mendengar kata-kataku, Lelouch dan C.C berhenti berbicara dan menoleh kearahku seraya berkata secara serentak "Ah… aku lupa…". Perempatan siku muncul di pelipisku. Jadi mereka benar-benar melupakanku….
Beberapa saat kemudian…
C.C telah kembali memakai pakaiannya dan Lelouch Kembali memakai jubah hitam dan topeng Zero miliknya. Terlihat pada bagian dada pakaian C.C ada robekan. Tapi yang membuatku agak bingung, seharusnya disana ada bekas darah dan aku tak ingat pernah mencucinya. Kalaupun dicuci seharusnya masih basah. Tapi itu tak mungkin, karena pakaian itu kugunakan sebagai bantal untuk C.C saat tak sadarkan diri tadi. Yah… ini sudah tak aneh sih kalau menyangkut anime…
Lelouch sudah selesai menghubungi Karen agar datang kemari. Tak lama setelah itu terdengar suara mesin yang menandakan kalau Karen sudah sampai. Terlihat Karen berlari menghampiri kami atau lebih tepatnya menghampiri Zero. "Zero, kau tak apa-apa? Yang lainnya sudah pergi…" Kata-kata Karen terpotong saat melihatku dan C.C "Siapa kalian..?" Karen mengubah nada bicaranya menjadi serius dan kata-kata itu ditujukan apadaku dan C.C. Zero menenangkan Karen dan mengatakan "Oh. Tak usah khawatir. Mereka temanku yang berharga". Mendengar kat-kata Zero, C.C agak terkejut. "C.C. aku tak tahu mengapa salju itu berwarna putih. Tapi salju yang putih itu cantic. Aku tidak membencinya". C.C membalas kata-kata Zero hanya dengan satu kata dan dengan raut wajah datarnya yang biasa. Aku dapat melihat Karen sedikit murung dan kelihatannya cemburu. Setelah itu kami pun mulai berjalan menuju mulut gua. Tapi tiba-tiba aku teringat sesuatu dan aku pun menghentikan langkahku. Tadi Lelouch/Zero mengatakan kata 'mereka' kan? Apakah aku pun dianggap teman yang berharga olehnya?. Menyadari diriku yang berhenti melangkah, Zero menengok dan memanggilku "Yuka, apa yang kau lakukan?" Aku pun tersadar dari pikiranku itu lalu menjawabnya dan kembali melangkah.
TBC
Mohon Review nya ya ^_^
Salam,
Kawaihana