24 Chapter 24

Yuka POV

Hari ini seperti biasanya. Aku dan C.C tinggal di kamar Lelouch sedangkan Lelouch sedang pergi. Saat akan berangkat tadi Lelouch berpesan akan pulang malam karena sepulang sekolah dia akan pergi untuk mengecek Knightmare yang diberikan oleh organisasi yang ada di Kyoto. Hari sudah semakin gelap dan belum ada tanda-tanda Lelouch akan pulang. C.C sedang tiduran di atas kasur sedangkan aku duduk di atas kursi yang biasanya digunakan Lelouch. Komputer miliknya tidak ada, pastinya Lelouch membawanya. Padahal aku penasaran apa saja isi komputer miliknya itu. Walaupun kemungkinan besar dia menguncinya dengan password.

Saat malam sudah sangat larut barulah Lelouch pulang. Seperti biasanya dia terlihat lelah. Bagaikanmengulang kejadian yang sudah pernah terjadi, Lelouch segera mengambil baju ganti dari lemarinya dan menuju kamar mandi untuk berganti lalu segera menuju kasur. Entah dia sadar atau tidak, di atas kasur itu masih ada C.C yang sudah lebih dulu tertidur. Seperti otomatis, C.C yang sedang tidur itu bergeser ke samping kasur seperti membiarkan Lelouch tidur disampingnya. Perasaanku aneh. Ingin tertawa tak bisa, membangunkan C.C pun aku tak tega. Dia tidur nyenyak sekali. Aku hanya bisa melihat mereka sambil mematung. Setelah beberapa saat aku baru menyadari satu hal. Kali ini aku sendirian yang tidur di atas karpet!

Keesokan Harinya…

Saat aku bangun, aku mendapati tubuhku merasakan rasa pegal yang sudah tak asing lagi. Ini bukan pertama kalinya aku bangun tidur setelah tidur di atas karpet ini. Saat aku bangun aku mendapati C.C yang sedang duduk di pinggir kasur. Saat baru saja aku akan menanyakan dimana Lelouch tiba-tiba pintu terbuka dan masuklah Lelouch dengan sekotak pizza di tangannya yang pastinya itu adalah pesanan C.C.

"Hari ini pizza lagi…" Kataku entah pada siapa dan memang tak ada yang menjawab kata-kataku itu. Dapat ku lihat tatapan C.C yang sungguh berbinar-binar dan senyuman polosnya itu. Kadang-kadang aku berpikir apa benar umurnya itu sudah puluhan atau ratusan tahun…

"Akhir minggu ini ada libur sekolah beberapa hari. Aku akan pergi ke Narita. C.C, kau juga ikut". Lelouch berkata setelah menelan pizza yang tadi dikunyahnya itu. "Apakah ada hal penting?" tanya C.C sambil mengambil sepotong pizza lagi. "Aku mendapatkan informasi yang penting dari Britannia yang ingin bergabung dengan Kuro no Kishidan". Aku mendengarkan percakapan mereka sambil memakan potongan pizza terakhir yanga ada dii tanganku. Saat aku mau mengambil satu potong lagi aku jadi kepikiran satu hal. "Lelouch, aku boleh ikut kan?" kataku singkat. Selama ini aku selalu ditinggalkan, kali ini aku benar-benar ingin ikut. Yang menjawabku adalah C.C "Kau sungguh ingin ikut?" aku menganggukkan kepalaku dua kali sebagai jawaban 'iya'. Kali ini giliran Lelouch yang menjawab "Kau bisa ikut. Kata-kata 'ramalanmu' mungkin dapat berguna" Kata-kata Lelouch diiringi dengan senyum tipis yang terlihat licik itu membuatku bingung apakah aku harus senang atau marah…

Pada Akhir Minggu…

Akhir minggu kini telah tiba. Lelouch, C.C dan aku kini sudah hampir sampai di Pegunungan Narita. Menurut informasi, Pasukan Cornelia akan muncul di sini karena markas pasukan pembebasan Jepang ada di Pegunungan Narita. Kemarin Lelouch sudah bilang pada Nunally kalau kami akan pergi liburan, jadi Nunally dan Sayoko tidak akan khawatir Lelouch tidak ada di rumah beberapa hari. Karena saat Lelouch mengatakan akan liburan pada Nunally, aku dan C.C ada bersama Lelouch, raut wajah Nunally terlihat sedikit khawatir. Aku tak tahu apa yang dipikirkan olehnya tapi mungkin saja Nunally khawatir kakaknya pergi dengan 2 orang perempuan, mungkin dia pikir kakaknya itu playboy ya… haha… masih terbayang wajah Nunally saat itu, sedangkan wajah Lelouch tetap seperti biasanya… wajah topeng cerianya saat dihadapan Nunally.

Akhirnya kami sampai. Aku dapat melihat sebuah rumah kayu kecil. Itu pasti salah satu pos milik pasukan pembebasan Jepang. Aku dan C.C brdiri menunggu di luar sedangkan Lelouch masuk ke dalam rumah kayu itu. Tentunya semua penjaga lain yang ada di daerah itu sudah menjadi korban Geass milik Lelouch… ah… sekarang dia sedang jadi Zero.

C.C sedang memandang gunung dari pinggir tebing ambil berdiri, aku pun melakukan hal yang sama tetapi sambil duduk di atas batu yang ada di dekat sana. Kami berdua memandangi gunung yang berselimutkan salju putih. Aku jarang pergi ke gunung, tapi aku menyukai pemandangannya. Tiba-tiba Lelouch datang mendekat. Kini aku memanggilnya Lelouch karena topeng Zero miliknya tidak dipakai. Topeng itulah Zero yang sebenarnya, bukan Lelouch.

"apa yang sedang kalian lakukan?" Lelouch bertanya pada kami berdua. "Aku akan melindungi kan?" C.C menjawab dan aku pun menjawab " yang kau butuhkan kan ramalanku bukan aku" kataku tanpa menoleh sedikitpun pada Lelouch. Setelah itu C.C dan Lelouch berbincang singkat mengenai filosofi yang dikatakan oleh C.C. aku pun tak mengerti apa maksud dari filosofi yang dikatakan C.C. Saat Lelouch menanyakan perihal nama C.C yang tidak cocok sebagai nama orang, C.C menolehkan kepalanya pada Lelouch dan menatapnya dengan mata yang terlihat sedih. "Lelouch, kau tahu mengapa salju berwarna putih?" aku mendengar C.C menanyakan hal itu pada Lelouch yang tak dijawab olehnya. Sambil tersenyum dengan senyuman yang terlihat sebagai ekspresi sedih C.C menjawab pertanyaannya sendiri "Karena dia lupa akan warna aslinya". Setelah mendengar dan meresapi suasana yang ada akhirnya aku dapat menyimpulkan satu hal yang walaupun belum pasti tapi bukannya tidak mungkin. C.C… Lupa akan namanya yang sebenarnya…

Setelah pembicaraan kami, Lelouch kembali memakai topengnya dan menjadi Zero. Aksi Kuro no Kishidan kali ini akan segera dimulai. Kami berjalan menuju anggota Kuro no Kishidan yang lain yang kini sedang menjalankan mesin penggali tanah. Zero berjalan lebih di depan, aku dan C.C berjalan agak jauh dibelakangnya. Zero sampai terlebh dahulu dan kelihatannya sedang sedikit berdebat dengan yang lainnya. Sepertinya pasukan Cornelia telah mendekat dan mengepung kami.

Akhirnya perdebatan selesai, semua angota mempersiapkan diri, senjata dan Knightmare mereka untuk menghadapi pasukan Cornelia. Setelah semuanya bersiap, suara Zero terdengar melalui speaker yang menyatakan persiapan telah selesai dan Kuro no Kishidan siap bergerak. Aku dan C.C tak ikut campur dalam pertarungan ini. Kami kini berada di tempat yang dirasa cukup aman. Lelouch yang menyuruh kami untuk menjauh mencari tempat aman karena sebentar lagi… akan ada tanah longsor.

Aku dan C.C berdiri di samping sebuah rumah dan tiba-tiba tanah di bawah kami bergetar dan terdengar suara gemuruh yang keras. Akhirnya terjadi tanah longsong. Terlihat banyak sekali Knightmare milik pasukan cornelia yang tersapu arus longsor itu. Sambil terus memandangi longsoran itu, aku berkata "Setelah ini akan banyak air mata yang mengalir. Hati Lelouch pun termasuk. Hatinya akan menangis". Aku tahu C.C mendengar perkataanku, tapi dia tak bereaksi apapun. Kata-kataku itu pun sebetulnya tak kutujukan pada siapapun. Hanya ingin mengatakannya saja. Sungguh kenyataan yang pahit. Andai saja aku bisa mengubahnya, tapi aku tak bisa melakukan apapun. Hanya melihat.

TBC

Mohon Review nya ya ^_^

Salam,

Kawaihana
RECENTLY UPDATES