23 Chapter 23
Yuka POV
Lelouch sudah selesai mempersiapkan semua yang dibutuhkannya dan juga sudah mengkonfirmasi kesiapan dari semua nggota Kuro no Kishidan. Saat dia akan melangkah keluar kamar, aku memanggilnya membuat Lelouch berhenti. "Lelouch. air mata buaya dan senyuman palsu. Menurutmu mana yang lebih membuat sakit?"Kata-kataku itu membuat gerakan Lelouch terhenti sejenak lalu menatapku. "Apakah ini juga salah satu ramalanmu?" Lelouch menjawab dengan pertanyaan lain. Aku hanya menatapnya tanpa ekspresi yang jelas dan menunggu jawaban lain darinya. Kan aku duluan yang meluncurkan pertanyaan.
Entah karena tatapanku yang tak juga berubah atau apa akhirnya lelouch menjawab dengan hanya satu kata "entahlah". Setelah jawaban satu katanya itu Lelouch kembali melangkah. Aku mengalihkan pandanganku pada C.C yang mulai mengikuti Lelouch. C.C pun berhenti sejenak dan berkata menjawab pertanyaanku yang tadi kutanyakan pada Lelouch. " Air mata buaya membuat sakit orang lain, tapi senyuman palsu akan menyakiti diri sendiri. Dua-duanya sama-sama menyakitkan" setelah mengatakan itu C.C kembali berjalan mengikuti Lelouch.
Kasus kali ini yang paling terlibat tentunya Kallen. Ibunya salah satu korban kali ini. Membicarak ibunya Kalen…. Aku jadi kangen rumahku. Sudah berapa lama aku ada di dunia ini… apakah di sana waktu berjalan sama dengan di dunia ini…
Beberapa jam kemudian… Lewat tengah malam…
Aku mendengar suara puntu yang terbuka, ternyata aku ketiduran. Aku terbangun dan mendapati Lelouch dan C.C yang baru saja pulang. C.C tetap dengan wajah cuek datarnya yang biasa, tetapi raut wajah C.C agak sulit untuk dikatakan. Pasti itu karena dia sudah mengetahui kalau ibunya Kallen adalah orang Jepang… Eleven, dan juga korban dari Refrain. Tapi Lelouch tak mengatakan apapun. Dia hanya menyimpan tas miliknya dan mengambil pakaian ganti lalu berganti pakaian di kamar mandi. Setelah itu Lelouch langsung tiduran di atas kasurnya. Aku menatap C.C dan berkata padanya "Tadi sangat melelahkan ya?". "Perkataanmu kembali terjadi" C.C hanya menjawabku dengan tiga kata lalu menatap Lelouch yang kini berbaring di atas kasurnya lalu mengembalikan pandangannya padaku. "Di mana kita akan tidur?". Karena pertanyaannya itu aku baru menyadarinya. Lelouch kini tidur di atas kasurnya yang biasanya dipakai olehku dan C.C untuk tidur. Lalu kami berdua menghela nafas secara serentak. Hari ini giliran kami yang harus tidur di lantai.
Keesokan harinya…
Saat aku bangun tidur, aku mendapati C.C yang sedang duduk di tepian kasur yang sudah rapih dan aku tak melihat Lelouch di kamar itu. Sepertinya Lelouch sudah pergi. Badanku terasa pegal-pegal Karen tidur di lantai. Untungnya masih ada karpet yang tidak begitu keras, kalau tidak mungkin akan terasa lebih pegal dari ini.
Aku memakan sarapanku yang berupa roti tawar yang diberikan Lelouch pada C.C sebelum dia pergi tadi. Sejak tadi aku dapat mendengar C.C bergumam marah sendiri tentang Lelouch yang hanya memberikan roti tawar dan selai untuk kami, buka pizza kesukaannya itu. Sungguh, seberapa kecanduannya C.C pada pizza. Padahal dengan roti dan selai keduanya hanya beda toppingnya saja. Untuk makan siang kami lelouch meninggalkan 2 cup mie instant untuk kami. Hari ini sepertinya akan damai-damai saja.
Sore harinya menjelang malam…
Lelouch pulang sedikit lebih sore dari biasanya. Aku tak tahu apa yang dikerjakannya di sekolah hingga pulang telat. Saat aku menanyakannya, ternyata habis berbincang dengan anggota Kuro Kishidan yang lain lewat telepon dan mendapatkan data-data tentang calon anggota baru yang ingin bergabung. Dengan alasan sedang bosan, Lelouch berkata ingin pergi mencari tempat lain untuk memeriksa data-data itu dan akhirnya yang menjadi tempat sasarannya adalah kolam renang akademi. Akhirnya Aku, Lelouch dan C.C pergi ke kolam renang. Dengan diam-diam tentunya.
Saat sampai di kolam renang, Leloch segera mencari tempat yang nyaman untk membuka komputer miliknya itu sedangkan C.C pergi ke ruang ganti perempuan, pasti dia mencari baju renang yang entah milik siapa. Sebetulnya C.C juga mengajakku, tapi aku menolakknya. Bukan karena aku takut atau tak bisa berenang. Tapi… pakai pakaian renang di depan Lelouch… memikirkannya saja membuat mukaku memerah.
Akhirnya aku duduk di kursi yang ada di dekat kolam renang bersama Lelouch melihat data-data calon anggota baru itu sedangkan C.C menikmati waktu berenangnya. Seperti yang ku lihat saat menonton film, diantara data calon anggota tersebut ada satu warga negara Britannia. Sambil menopang pipinya dengan sebelah tangan, Lelouch berkata "Terlalu mencolok untuk seorang mata-mata. Apa dia orang yang ceroboh?". Seperti menjawab perkataan Lelouch, sambil berenang mengambang di atas air C.C berkata "Tapi bagus kan. Jumlah orang yang ingin bergabung denganmu semakin bertambah". "Lebih mudah dari yang kuduga" Lelouch menambahkan. Seperti tak ingin ketinggalan pembicaraan, kali ini giliran aku yang membuka mulut " 'Walaupun aku membenci Britannia, aku tak mendukung terorisme'. Kebanyakan orang Jepang ..Ah.. maksudku Eleven mempunyai pikiran seperti itu". Memdengar kata-kataku itu Lelouch kini menatapku dan berkata "Apakah kata-katamu itu sebagai perwakilan dari Eleven?". Kata-kata itu diucapkan dengan raut wajah yang datar hingga aku tak tahu apa yang sebenarnya dipikirkannya. Kata-kata yang kukeluarkan tadi adalah kata-kata yang seharusnya diucapkan oleh Lelouch, jadi sebetulnya aku tak begitu memikirkannya dengan serius. Tetapi akhirnya aku membalas perkataannya "Tidak juga. Aku ini orang yang netral. Kau bebas memikirkan apapun tentang apa yang tadi kukatakan". Jawabku cukup panjang.
Seperti mengambil urat dari pembicaraan itu, kali ini Lelouch kembali menambahkan kata-katanya "Intinya Banyak orang Eleven yang mendukung Kuro no Kishidan. Itulah yang membuat kita mudah bekerja sebagai kelompok. Orang-orang tidak melaporkan kegiatan kita. Ini merupakan bantuan besar". Leloch mengatakannya dengan cukup bangga. Rencananya cukup berhasil. "Jadi apakah kau mendapatkan bantuan material?" Tanyaku pada Lelouch yang tentunya aku sudah tahu jawabannya. "Sebuah organisasi di Kyoto menawarkan kita Knightmare. Informasi yang kita dapatkan juga bertambah dengan cepat. Orang Jepang tak bisa terus terinjak. Beri meraka kesempatan untuk melakukan hal positif, lalu mereka akan melakukannya". Lelouch mengeluarkan kalimat yang cukup panjang untuk menjawab sebuah pertanyaan singkat. Sambil keluar dari kolam renang, kini giliran C.C yang berbicara. "Oleh karena itu 'sekutu keadilan' bertindak?". "Semua orang menyukainya kan?" Lelouch menjawab pertanyaan C.C dengan sebuah pertanyaan. Sambil memegang rambutnya yang masih basah, C.C menatap Lelouch sambil tersenyum dan berkata "Itu bukanlah wajah seorang 'sekutu keadilan'".
C.C berjalan menuju ruan ganti. Sepertinya dia sudah selesai berenang. Setelah mengamati kembali beberapa saat data-data yang ada di layar komputernya itu, Lelouch akhirnya mematikannya. Sepertinya dia sudah selesai juga. Kami berdua terus duduk sambil menunggu C.C selesai berganti pakaian. Sambil duduk membelakangi Lelouch, aku bertanya padanya "Lelouch, boleh aku bertanya?". Lelouch pun mengizinkanku untuk bertanya "Menurutmu… Apakah Jepang itu Eleven ataukan Eleven itu Jepang?". Sambil terus saling membelakangi, Lelouch menjawab tak mengerti "Apa maksudmu?". Setelah jawaban tak mengerti yang kudapatkan dari Lelouch, aku tak mengatakan apapun. Bukannya aku mengabaikannya tapi… apakah benar Lelouch tak menyadarinya. Dia sering menyebut Jepang sebagai Eleven, tapi terkadang pula dia menyebutnya sebagai Jepang.
Tak lama setelah itu C.C kembali dan dia telah mengenakan pakaiannya yang biasa. Percakapan yang menggantung tadi seperti diabaikan dan kami bertiga kembali ke rumah Lelouch.
TBC
Lama ngk update nih…
Ketunda sama kerjaan T_T
Mohon Review nya ya ^_^
Salam,
Kawaihana
Lelouch sudah selesai mempersiapkan semua yang dibutuhkannya dan juga sudah mengkonfirmasi kesiapan dari semua nggota Kuro no Kishidan. Saat dia akan melangkah keluar kamar, aku memanggilnya membuat Lelouch berhenti. "Lelouch. air mata buaya dan senyuman palsu. Menurutmu mana yang lebih membuat sakit?"Kata-kataku itu membuat gerakan Lelouch terhenti sejenak lalu menatapku. "Apakah ini juga salah satu ramalanmu?" Lelouch menjawab dengan pertanyaan lain. Aku hanya menatapnya tanpa ekspresi yang jelas dan menunggu jawaban lain darinya. Kan aku duluan yang meluncurkan pertanyaan.
Entah karena tatapanku yang tak juga berubah atau apa akhirnya lelouch menjawab dengan hanya satu kata "entahlah". Setelah jawaban satu katanya itu Lelouch kembali melangkah. Aku mengalihkan pandanganku pada C.C yang mulai mengikuti Lelouch. C.C pun berhenti sejenak dan berkata menjawab pertanyaanku yang tadi kutanyakan pada Lelouch. " Air mata buaya membuat sakit orang lain, tapi senyuman palsu akan menyakiti diri sendiri. Dua-duanya sama-sama menyakitkan" setelah mengatakan itu C.C kembali berjalan mengikuti Lelouch.
Kasus kali ini yang paling terlibat tentunya Kallen. Ibunya salah satu korban kali ini. Membicarak ibunya Kalen…. Aku jadi kangen rumahku. Sudah berapa lama aku ada di dunia ini… apakah di sana waktu berjalan sama dengan di dunia ini…
Beberapa jam kemudian… Lewat tengah malam…
Aku mendengar suara puntu yang terbuka, ternyata aku ketiduran. Aku terbangun dan mendapati Lelouch dan C.C yang baru saja pulang. C.C tetap dengan wajah cuek datarnya yang biasa, tetapi raut wajah C.C agak sulit untuk dikatakan. Pasti itu karena dia sudah mengetahui kalau ibunya Kallen adalah orang Jepang… Eleven, dan juga korban dari Refrain. Tapi Lelouch tak mengatakan apapun. Dia hanya menyimpan tas miliknya dan mengambil pakaian ganti lalu berganti pakaian di kamar mandi. Setelah itu Lelouch langsung tiduran di atas kasurnya. Aku menatap C.C dan berkata padanya "Tadi sangat melelahkan ya?". "Perkataanmu kembali terjadi" C.C hanya menjawabku dengan tiga kata lalu menatap Lelouch yang kini berbaring di atas kasurnya lalu mengembalikan pandangannya padaku. "Di mana kita akan tidur?". Karena pertanyaannya itu aku baru menyadarinya. Lelouch kini tidur di atas kasurnya yang biasanya dipakai olehku dan C.C untuk tidur. Lalu kami berdua menghela nafas secara serentak. Hari ini giliran kami yang harus tidur di lantai.
Keesokan harinya…
Saat aku bangun tidur, aku mendapati C.C yang sedang duduk di tepian kasur yang sudah rapih dan aku tak melihat Lelouch di kamar itu. Sepertinya Lelouch sudah pergi. Badanku terasa pegal-pegal Karen tidur di lantai. Untungnya masih ada karpet yang tidak begitu keras, kalau tidak mungkin akan terasa lebih pegal dari ini.
Aku memakan sarapanku yang berupa roti tawar yang diberikan Lelouch pada C.C sebelum dia pergi tadi. Sejak tadi aku dapat mendengar C.C bergumam marah sendiri tentang Lelouch yang hanya memberikan roti tawar dan selai untuk kami, buka pizza kesukaannya itu. Sungguh, seberapa kecanduannya C.C pada pizza. Padahal dengan roti dan selai keduanya hanya beda toppingnya saja. Untuk makan siang kami lelouch meninggalkan 2 cup mie instant untuk kami. Hari ini sepertinya akan damai-damai saja.
Sore harinya menjelang malam…
Lelouch pulang sedikit lebih sore dari biasanya. Aku tak tahu apa yang dikerjakannya di sekolah hingga pulang telat. Saat aku menanyakannya, ternyata habis berbincang dengan anggota Kuro Kishidan yang lain lewat telepon dan mendapatkan data-data tentang calon anggota baru yang ingin bergabung. Dengan alasan sedang bosan, Lelouch berkata ingin pergi mencari tempat lain untuk memeriksa data-data itu dan akhirnya yang menjadi tempat sasarannya adalah kolam renang akademi. Akhirnya Aku, Lelouch dan C.C pergi ke kolam renang. Dengan diam-diam tentunya.
Saat sampai di kolam renang, Leloch segera mencari tempat yang nyaman untk membuka komputer miliknya itu sedangkan C.C pergi ke ruang ganti perempuan, pasti dia mencari baju renang yang entah milik siapa. Sebetulnya C.C juga mengajakku, tapi aku menolakknya. Bukan karena aku takut atau tak bisa berenang. Tapi… pakai pakaian renang di depan Lelouch… memikirkannya saja membuat mukaku memerah.
Akhirnya aku duduk di kursi yang ada di dekat kolam renang bersama Lelouch melihat data-data calon anggota baru itu sedangkan C.C menikmati waktu berenangnya. Seperti yang ku lihat saat menonton film, diantara data calon anggota tersebut ada satu warga negara Britannia. Sambil menopang pipinya dengan sebelah tangan, Lelouch berkata "Terlalu mencolok untuk seorang mata-mata. Apa dia orang yang ceroboh?". Seperti menjawab perkataan Lelouch, sambil berenang mengambang di atas air C.C berkata "Tapi bagus kan. Jumlah orang yang ingin bergabung denganmu semakin bertambah". "Lebih mudah dari yang kuduga" Lelouch menambahkan. Seperti tak ingin ketinggalan pembicaraan, kali ini giliran aku yang membuka mulut " 'Walaupun aku membenci Britannia, aku tak mendukung terorisme'. Kebanyakan orang Jepang ..Ah.. maksudku Eleven mempunyai pikiran seperti itu". Memdengar kata-kataku itu Lelouch kini menatapku dan berkata "Apakah kata-katamu itu sebagai perwakilan dari Eleven?". Kata-kata itu diucapkan dengan raut wajah yang datar hingga aku tak tahu apa yang sebenarnya dipikirkannya. Kata-kata yang kukeluarkan tadi adalah kata-kata yang seharusnya diucapkan oleh Lelouch, jadi sebetulnya aku tak begitu memikirkannya dengan serius. Tetapi akhirnya aku membalas perkataannya "Tidak juga. Aku ini orang yang netral. Kau bebas memikirkan apapun tentang apa yang tadi kukatakan". Jawabku cukup panjang.
Seperti mengambil urat dari pembicaraan itu, kali ini Lelouch kembali menambahkan kata-katanya "Intinya Banyak orang Eleven yang mendukung Kuro no Kishidan. Itulah yang membuat kita mudah bekerja sebagai kelompok. Orang-orang tidak melaporkan kegiatan kita. Ini merupakan bantuan besar". Leloch mengatakannya dengan cukup bangga. Rencananya cukup berhasil. "Jadi apakah kau mendapatkan bantuan material?" Tanyaku pada Lelouch yang tentunya aku sudah tahu jawabannya. "Sebuah organisasi di Kyoto menawarkan kita Knightmare. Informasi yang kita dapatkan juga bertambah dengan cepat. Orang Jepang tak bisa terus terinjak. Beri meraka kesempatan untuk melakukan hal positif, lalu mereka akan melakukannya". Lelouch mengeluarkan kalimat yang cukup panjang untuk menjawab sebuah pertanyaan singkat. Sambil keluar dari kolam renang, kini giliran C.C yang berbicara. "Oleh karena itu 'sekutu keadilan' bertindak?". "Semua orang menyukainya kan?" Lelouch menjawab pertanyaan C.C dengan sebuah pertanyaan. Sambil memegang rambutnya yang masih basah, C.C menatap Lelouch sambil tersenyum dan berkata "Itu bukanlah wajah seorang 'sekutu keadilan'".
C.C berjalan menuju ruan ganti. Sepertinya dia sudah selesai berenang. Setelah mengamati kembali beberapa saat data-data yang ada di layar komputernya itu, Lelouch akhirnya mematikannya. Sepertinya dia sudah selesai juga. Kami berdua terus duduk sambil menunggu C.C selesai berganti pakaian. Sambil duduk membelakangi Lelouch, aku bertanya padanya "Lelouch, boleh aku bertanya?". Lelouch pun mengizinkanku untuk bertanya "Menurutmu… Apakah Jepang itu Eleven ataukan Eleven itu Jepang?". Sambil terus saling membelakangi, Lelouch menjawab tak mengerti "Apa maksudmu?". Setelah jawaban tak mengerti yang kudapatkan dari Lelouch, aku tak mengatakan apapun. Bukannya aku mengabaikannya tapi… apakah benar Lelouch tak menyadarinya. Dia sering menyebut Jepang sebagai Eleven, tapi terkadang pula dia menyebutnya sebagai Jepang.
Tak lama setelah itu C.C kembali dan dia telah mengenakan pakaiannya yang biasa. Percakapan yang menggantung tadi seperti diabaikan dan kami bertiga kembali ke rumah Lelouch.
TBC
Lama ngk update nih…
Ketunda sama kerjaan T_T
Mohon Review nya ya ^_^
Salam,
Kawaihana