22 Chapter 22

Yuka POV

Hari ini aku sendirian di tinggal di rumah Lelouch. Sejak tadi subuh Lelouch sudah pergi, katanya sih dia mau mencari markas untuk pasukannya itu. Aku yakin dia akan mendapatkan kendaraan seperti mobil (atau bus malah) yang super luas itu. Lelouch sudah sering bermain catur sambil berjudi dengan bangsawan Britannia, sepertinya salah satu dari mereka kali ini menjadi korban 'penipuan' Lelouch. sedangkan C.C sepertinya sedang pergi keluyuran lagi entah kemana seperti biasa. Jadi sekarang ini aku sendirian di rumah Lelouch. Karena hari ini hari libur, Sayoko dan Nunally sedang pergi main, rumah ini jadi terasa sangat sunyi.

Sejak pagi aku hanya membaca komik yang berhasil kudapatkan dengan membujuk Lelouch habis-habisan agar dia membelikannya untukku. Setelah semua komik tadi kubaca sampai habis, aku menyalakan TV yang ada di kamar Lelouch. jika perkiraanku benar, sekarang adalah waktunya penayangan berita kasus di danau Kawaguchi. Dan ternyata benar, berita itu sedang disiarkan walaupun aku sedikit terlambat. Saat aku menyalakannya berita itu sudah sampai pada penayangan para sandra. Terlihat jelas di barisan depan para sandra itu ada Shirley, Milly dan juga Nina yang kelihatannya panic berlebihan. Walaupun tak terlihat, Euphemia juga pasti ada disana. Kasus penyandraan di hotel danau Kawaguchi sudah dimulai dan kali ini aku benar-benar hanya menjadi penonton.

Aku terus membaca berita itu dengan serius, padahal aku tak pernah suka menonton berita, tapi kali ini beda. Bahkan walaupun aku sudah tahu bagaimana akhir dari berita ini aku terus menontonnya hingga tanpa terasa matahari sudah mulai tenggelam dan sepertinya Sayoko dan Nunally sudah pulang entah sejak kapan, untunglah aku menonton TV itu dengan volume yang sangat kecil. Tiba-tiba tayangannya berubah yang seprtinya sedang dibajak. Lalu di layar muncullah Zero dan juga semua sandra yang berhasil diselamatkan. Inilah waktunya Zero dan para prajuritnya memperkenalkan diri secara resmi. Para ksatria hitam, Kuro no Kishidan.

Akhirnya tidak lama setelah matahari tenggelam C.C pulang. Aku kaget karena C.C masuk lewat jendela. Dia mengejutkanku yang sedang sibuk melanjutkan membaca komik. "C.C! Setidaknya ketuklah dulu jendelanya. Tiba-tiba terbuka begitu, kukira ada hantu atau apa!" C.C yang beru saja masuk lewat jendela itu seperti mengabaikan kata-kataku dan berjalan menuju kasur. Dia duduk lalu membuka sepatunya, setelah itu dia baru berbicara. "Jadi kau percaya akan keberadaan hantu ya Yuka?". Aku yang kini sudah tak tegang karena kaget pun menjawabnya "Bukannya aku percaya, tapi kalau penyihir abadi seperti dirimu itu ada, tak menutup kemungkinan hantu pun ada" kataku sambil menyilangkan kedua tanganku di depan dada. C.C hanya tersenyum menanggapi perkataanku itu lalu berbaring di atas kasur. Cuek seperti biasanya.

Setelah larut malam barulah Lelouch pulang, dia kelihatan lelah sekali. Dia melepaskan seragam luar sekolahnya dan langsung duduk kursi meja belajarnya. Aku yang sejak tadi duduk di pinggir kasur itu menyapanya "Selamat datang Lelouch, dan juga selamat atas lahirnya Kuro no Kishidan". Lelouch hanya mengeluarkan sedikit suara sebagai jawaban, kelihatannya dia benar-benar lelah. Aku menghela nafas menanggapi sikapnya itu. Tentu saja aku maklumi, dia kan pasti sangat lelah sekarang ini, dan pastinya juga bercampur rasa lega karena teman-temannya selamat. "Lelouch, aku tidur duluan. Kau juga cepatlah tidur kalau tak mau tertidur di kelas besok". Aku berkata pada Lelouch dan dia tak menjawabnya. Entah dia sengaja tak menjawab atau tak mendengarku, yang pasti dia tak sedang tidur karena komputer di depannya menyala dan dia terlihat sedang mengetik sesuatu yang entah apa. Aku membiarkan Lelouch dan ikut berbaring di atas kasur bersama C.C yang sudah tidur duluan.

Keesokan harinya…

Lelouch sudah pergi ke sekolah, kini tinggal aku dan C.C. Seperti biasanya C.C sedang makan pizza kesukaannya itu dan aku hanya tiduran saja di atas kasur dan merasa mengantuk. Kali ini bukan karena berlebihan 'meramal', tapi karena tadi malam aku tak bisa tidur nyenyak, aku dapat mimpi buruk. Dalam mimpiku itu aku dikejar-kejar oleh puluhan kucing raksasa. Saat aku menceritakan mimpiku itu pada C.C dia malah tertawa terbahak-bahak. Memang sih itu mimpi yang aneh, dikejar kucing raksasa… pastinya yang mendengar itu akan tertawa. Tapi untukku yang mengalami mimpi itu sungguh menyeramkan. Aku terbangun saat dalam mimpiku kucing raksasa itu hampir saja menginjakku. Saat itu bahkan belum jam setengah tiga subuh. Setelah terbangun aku jadi tak bisa tidur lagi. Alhasil hingga sekarang mimpi itu masih terbayang di kepalaku dan membuatku mengantuk hingga sekarang. Karena rasa kantukku aku berbaring sambil berusaha kembali tidur untuk menutupi jam tidurku yang kurang. Tapi untuk tidur terasa sulit karena mimpi itu masih terbayang.

Sore harinya…

Akhirnya aku berhasil menutupi jam tidurku itu. Entah sejak kapan aku tertidur, saat sudah bangun ternyata sudah sangat sore dan Lelouch sudah pulang. Dia sedang duduk di depan meja belajarnya dan membuka komputernya bersama C.C yang berdiri disampingnya. "Akhirnya kau bangun juga. Dengkuranmu sangat keras sekali". Itulah kata-kata yang dikeluarkan Lelouch saat mengetahui aku sudah bangun. "Bohong! Aku tak mungkin mendengkur!" Kataku terkejut mendengar kata-kata Lelouch. Setahuku seumur hidup aku tak pernah mendengkur saat tidur, dan Lelouch maupun C.C juga tak pernah berkata aku mendengkur saat tidur. Kami kan tidur di kamar yang sama setiap malam!. Selama sesaat tak ada yang mengeluarkan suara, dan tiba-tiba terdengar suara tawa kecil dari Lelouch. Ternyata benar dia berbohong, dia hanya mengerjaiku.

Aku bangkit dari kasur dan mendekati mereka berdua, penasaran apa yang sedang mereka lihat di layar komputer itu. Jika C.C ikut melihatnya bersama Lelouch, itu berarti bukan hal yang biasa. Ternyata yang sedang mereka lihat adalah berita, berita tentang obat terlarang yang akhir-akhir ini tersebar di antara para Eleven, Refrain. Diberitakan Refrain semakin menyebar di antara para Eleven. Itu adalah obat terlarang yang dapat membuat penggunanya merasa seperti mundur ke masa lalu, Masa-masa saat mereka masih bahagia. Tapi obat itu punya efek samping yang sangat berbahaya.

"Kau akan turun tangan lagi dengan kasus ini kan… Zero". Aku berkata sambil meliriknya lewat ekor mataku. "Tentu saja, aku tak mungkin membiarkannya kan? Dan juga, jangan panggil aku Zero. Sekarang ini aku adalah Lelouch. Lelouch Lamperouge". Lelouch menjawabku panjang. Detelah itu dia mematikan Komputernya dan beranjak bangun dari kursi. Lelouch mempersiapkan semua yang diperlukannya termasuk kostum Zero miliknya itu lalu menelepon anggota Kuro no Kishidan yang lain untuk bersiap-siap. Kali ini kasus baru telah dibuka, kasus obat terlarang, Refrain.

TBC

Mohon Review nya ya ^_^

Salam,

Kawaihana
RECENTLY UPDATES